Minggu, 22 Januari 2017

Lima Derby Della Madonnina Tersengit Sepanjang Sejarah

Rui Costa dan Materazzi pada 2005. (Foto: AFP)

DERBY della Madonnina edisi 216 akan dipertandingkan di Stadion San Siro pada Senin 1 Februari 2016 dini hari WIB. Bisa dibilang duel kali ini merupakan derby pesakitan. Sebab, baik Inter maupun Milan sama-sama meraih hasil minor di pekan ke-21 Serie A.
Inter ditahan Carpi 1-1, sementara Milan hanya mampu bermain 2-2 kontra Empoli. Namun, terlepas dari hasil minor yang diraih kedua tim, laga menarik bukan tak mungkin bakal tersaji nantinya.
Sebab sejak pertama kali bertemu pada 1908, laga panas nan memukau kerap terjadi. Berikut ini lima Derby della Madonnina paling sengit yang pernah terjadi.
5. 6 November 1949 (Inter 6-5 AC Milan)
Bersama Juventus, Milan dan Inter menjadi tiga kuda pacu yang bersaing memperebutkan scudetto musim 1949–1950. Karena itu, saat kedua tim bertemu di Stadion Giuseppe Meazza pada 6 November 1949, laga sengit terjadi.
Namun ketimbang Milan, Nerazzurri –julukan Inter– patut mendapat perhatian pada laga kali ini. Sebab, Inter yang saat itu dilatih Giulio Capelli mampu bangkit dengan menang 6-5 setelah sempat tertinggal 1-4!
Gol-gol Milan dicetak Candiani pada menit 1 dan 7, Gunnar Nordhal (7), Niels Liedholm (19), dan Annovanzzi (59). Sementara gol Inter dikemas Nyers (10 dan 40), Amadei (39, 50, dan 64), serta Lorenzi (58).
4. 13 Mei 2003 (Inter 1-1 AC Milan)
AC Milan berstatus sebagai tim tamu dalam lanjutan leg kedua semifinal Liga Champions 2002–2003. Rossoneri berhasil unggul lebih dulu lewat gol Andriy Shevchenko pada menit 45. Namun saat pertandingan menyisakan enam menit, Obafemi Martins mampu menyamakan kedudukan dan skor 1-1 bertahan hingga akhir laga.
Meski skor imbang 1-1, Milan berhak melaju ke final karena unggul agresivitas gol tandang. Pada leg pertama, skor 0-0 menghiasi laga kedua tim. Keberhasilan melaju ke partai puncak juga dapat dimanfaatkan Milan dengan sempurna usai mengalahkan wakil Italia lainnya, Juventus, lewat drama adu penalti.
3. 12 April 2005 (Inter 0-3 AC Milan)
Inter menatap leg kedua perempatfinal Liga Champions 2004–2005 dengan berat. Sebab, Inter yang saat itu dilatih Roberto Mancini kalah 0-2 pada leg pertama. Namun, alih-alih mencetak gol cepat untuk meningkatkan mental, Inter justru tertinggal setelah Andriy Shevchenko menjebol gawang Francesco Toldo pada menit 30.
Inter yang tertinggal mencoba bangkit. Sebenarnya gelandang Inter, Esteban Cambiasso, mampu mencetak gol penyama kedudukan. Namun, gol tersebut dianulir wasit Markus Merk yang mempimpin laga.
Akibatnya suporter Inter yang kecewa menyalakan flare dan melemparkan salah satunya ke kepalanya penjaga Milan, Nelson Dida. Akibat tindakan tersebut, wasit menghentikan pertandingan dan menyatakan kemenangan 3-0 untuk Milan.
2. 28 Oktober 2006 (Milan 3-4 Inter)
Kondisi kedua tim tengah bertolak belakang di kompetisi lokal. Milan tengah merasakan imbas calciopoli dan mengawali musim dengan poin minus. Sementara Inter sedang digdaya dan terbukti mereka mampu memenangi laga musim ini meski skornya sangat ketat yakni 4-3.
Inter unggul 3-0 lebih dulu lewat Henan Crespo (17), Dejan Stankovic (22), dan Zlatan Ibrahimovic (50). Milan sempat menipiskan kedudukan lewat Clarence Seedorf (53) dan Alberto Gilardino (79). Namun, Inter kembali unggul 4-2 lewat Marco Materazzi (72) sebelum ditipiskan oleh Ricardo Kaka (94).

1. 6 Mei 2012 (Inter 4-2 Milan)
Milan membutuhkan kemenangan di laga ini untuk bersaing memperebutkan trofi scudetto melawan Juventus. Namun jauh panggang dari api, Diavolo Rosso justru kalah dengan skor 4-2 dan harapan mereka mempertahan scudetto pun pupus.
Diego Milito membuka keunggulan Inter pada menit 44. Namun, dua gol Zlatan Ibrahimovic pada menit 44 dan 46 membuat Milan berbalik unggul. Akan tetapi, Milito kembali mencetak gol pada menit 52, 80 serta satu gol spektakuler dari Douglas Maicon saat pertandingan menyisakan tiga menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar