Minggu, 07 Juli 2019


Makalah Pengembangan dan Implementasi

” SISTEM PEMANTAU SUHU LAB JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO”


DOSEN PENGAMPU:
Endang Kurniawan S.Kom., M.M., M.kom

DISUSUN OLEH :
Muhammad Fahmi Hidayatulloh (4117051)
https://endangkurniawan.com





FAKULTAS SAINTEK PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019



KATA PENGANTAR
           
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta rahmat shalawat dan salam untuk junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “SISTEM PEMANTAU SUHU LAB JARAK JAUH BERBASIS ARDUINO”.
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas Pengembangan dan Implementasi Universitas Darul Ulum Jombang. Penulis sangat menyadari di dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun untuk menyempurnakan tugas makalah ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahat dan Karunia-Nya serta membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan proposal penelitian ini. Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan khususnya bagi pembaca pada umumnya.






Jombang, 05 Juli 2019




                                                                                                     ( M.Fahmi.H )

 

 

 



 

 

 

ABSTRAK


Internet of Things (IoT) merupakan konsep untuk mengintegrasikan dan menghubungkan semua perangkat elektronik menggunakan jaringan internet, sehingga bisa berkembang seperti rumah pintar, bangunan cerdas, dan yang lebih kompleks misalnya kota pintar. Arduino merupakan salah satu perangkat elektronik yang memungkinkan untuk mengembangkan sistem berbasis IoT. Arduino menggunakan mikroprosesor ATMega yang bisa diintegrasikan dengan berbagai sensor. Dengan kelebihan yang dimiliki, maka dipandang perlu dirancang sebuah sistem menggunakan Arduino untuk pemantau lab. Penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan pihak pengelola lab dalam memonitoring kondisi lab dari jarak jauh. Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap analisis, perancangan arsitektur infrastruktur, uji coba, dan implementasi. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem pemantau laboratorium dengan memanfaatkan sensor suhu dan kamera CCTV. Pada penelitian berikutnya dapat diintegrasikan sensor lainnya yang dapat mendukung kenyamanan suatu laboratorium.

Kata kunci: IoT, sensor suhu, Arduino, pemantau lab









PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kondisi ruangan kelas sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran (Nugrahanti, 2014) (Halimatunnisa, 2017). Untuk itu pentingnya menjaga dan memonitor kondisi ruangan kelas. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kontrol yang sangat cepat saat ini, maka begitu cepat pula perkembangan alat-alat semikonduktor yang digunakan untuk sistem keamanan (Gifson & Slamet, S. 2009). Berbagai macam penemuan diciptakan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia.
Salah satunya adalah konsep Internet of Things atau yang dsingkat IoT (Budioko, 2016). IoT merupakan suatu konsep yang dalam penerapannya      berupaya          untuk mengintegrasikan dan menghubungkan semua perangkat elektronik menggunakan jaringan internet. Berbagai macam sistem sudah dikembangkan antara lain smart house, smart building, dan bahkan ada sistem yang cakupannya lebih luas dan kompleks seperti misalnya smart city (Junaidi, 2015).
Arduino merupakan salah satu alat yang mendukung dikembangkannya sebuah sistem berbasis IoT (Utama, 2016), (Tyas & Sumiharto2013). Arduino memanfaatkan
mikroprosesor ATMega yang memungkinkan untuk mengendalikan berbagai macam sensor, seperti misalnya sensor suhu, sensor deteksi kebisingan suara, sensor api, sensor gerak, dan yang lainnya. Untuk implementasinya bisa diterapkan misalnya untuk memantau kondisi suatu ruangan serta memungkinkan untuk ‘merasakan’ kondisi di ruangan tersebut, meskipun dipantau dari jarak jauh.
Berdasarkan kajian penelitian dan analisis permasalahan tersebut, maka dipandang perlu dikembanglannya sebuah perangkat berbasis IoT untuk memonitoring Suhu, kelembaban dan kamera pemantau (CCTV) di ruangan Laburatorium Dasar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika.
Sistem ini digunakan untuk mengkuantifikasi tingkat kenyamanan di dalam lab tersebut. Nyaman di sini dalam arti suhu dalam ruangan tidak terlalu panas atau dingin, tidak terlalu lembab, dan sebagainya, sehingga bisa memudahkan pihak jurusan untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi ruangan, serta sedapat mungkin membuat mahasiswa merasa nyaman ketika melakukan praktikum di lab.




B.PENELITIAN TERKAIT


Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, orang-orang seakan berlomba untuk menciptakan suatu teknologi yang bisa membantu memudahkan manusia dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari. Salah satu teknologi yang dewasa ini banyak dikembangkan adalah Internet of Things (IoT).
IoT merupakan teknologi yang bertujuan untuk menghubungkan berbagai macam perangkat elektronik berbasis jaringan internet. Perangkat elektronik yang digunakan biasanya berupa sensor-sensor, yang nantinya bisa dikendalikan dari jarak jauh serta sesuai dengan fungsinya masing- masing. Pada Tabel 1 berikut merupakan beberapa contoh pengembangan sistem berbasis IoT.




Tabel 1. Perkembangan Sistem Berbasis IoT
No              Peneliti (Tahun)                                                     Tujuan
1
Prihatmoko (2016)
Menerapkan IoT dalam proses pembelajaran di Unisnu


Jepara
2
Sulistyanto (2015)
Implementasi IoT dalam pembelajaran di Universitas


Kanjuruhan Malang
3
Ri (2014)
Mengembangkan       sistem        Smart       Health-care


Monitoring,     yang    digabungkan    dengan    konsep kriptografi untuk menjaga kerahasiaan data pasien
4
Wang (2013)
Merancang IoT dengan menggabungkan beberapa


teknologi antara lain sensor sebagai pembaca data,


koneksi internet dengan berbagai topologi jaringan,


RFID, dan WSN
5
Elkhodr (2012)
Mengembangkan sistem mobile yang diintegrasikan


dengan IoT, yang membuat seseorang merasa nyaman


menggunakan perangkat mobile tanpa harus terganggu


Privasinya
6
Zhou (2011)
Mereview    perkembangan    dan    prospek    IoT    jika


diaplikasikan pada bidang geografi
7
H. Wang (2011)
Mengembangkan sistem cloud computing berbasis IoT

Berdasarkan beberapa contoh pengembangan berbasis IoT yang disampaikan pada Tabel 1, dapat dikatakan bahwa teknologi IoT dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, seperti misalnya mengembangkan sistem pemantau kondisi lab berbasis Arduino, dimana nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan IoT berikutnya.





C.KAJIAN PUSTAKA


1.    Internet of Things (IoT)
Internet of Things(IoT) adalah struktur dimana objek, orang disediakan dengan identitas eksklusif dan kemampuan untuk pindah data melalui jaringan tanpa memerlukan dua arah antara manusia kemanusia yaitu sumber ke tujuan atau interaksi manusia ke komputer (Burange, 2015). Hal senada juga disampaikan oleh Cahyono (2016) dan Keoh (2014), bahwa IoT merupakan perkembangan keilmuan yang sangat menjanjikan untuk mengoptimalkan kehidupan berdasarkan sensor cerdas dan peralatan pintar yang bekerjasama melalui jaringan internet.
IoT dikembangan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999, yang merupakan direktur eksekutif Auto ID Centre, MIT. Selain itu ia dan tim mengembangkan peralatan berbasis radio frequency identification (RFID). Semenjak itu perkembangan IoT mulai diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, yang secara mayoritas dilakukan dengan bantuan sensor. Sensor ini bertugas untuk mengkonversi data fisik mentah menjadi sinyal digital, dan kemudian mengirimkannya ke pusat kontrol. Melalui cara ini memungkinkan orang untuk
memantau perubahan dan kondisi lingkungan secara jarak jauh, yang dihubungkan oleh jaringan internet. Arsitektur IoT ini didasarkan pada konteks operasi dan proses dalam skenario real time, yang mana arsitektur ini bisa bervariasi tergantung pada konteks penerapannya (Suresh, 2014).

2.    Arduino
Arduino merupakan salah satu single board microcontroller, yang bersifat open source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang (Kadir, 2013). Hardware-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri, yang dikenal dengan bahasa Processing, yang diadaptasi dari bahasa C. Gambar 1 merupakan salah satu contoh Arduino.



Gambar 1. Contoh Arduino Jenis Arduino Uno




Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, orang profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:
a)    Dijual dengan harga yang relatif murah, selain itu sangat dimungkinkan bagi yang ingin merakit sendiri arduino, karena di website resmi Arduino sudah dijelaskan secara detail.
b)   Relatif sederhana dan mudah dalam melakukan pemrogramannya, karena bahasa Processing mengadopsi bahasa C, tentunya akan memudahkan orang- orang yang mempelajarinya.
c)    Bersifat open source sehingga memungkinkan orang-orang untuk mempelajari dan mengembangkan kode programnya.
d)   Selain software yang bersifat open source, dari segi hardware juga bersifat open source. Arduino menggunakan mikrokonroler ATMega, yang memungkinkan orang untuk merakit sendiri dan menjualnya. Selain itu untuk bootloader sudah tersedia langsung pada software Arduino IDE.
e)    Memiliki soket USB, sehingga memudahkan pengguna yang laptopnya tidak memiliki portserial/RS323.
f)    Memungkinkan untuk menerima masukan dan memberikan keluaran berupa sinyal digital dan analog.

 

 

METODE

Secara umum, pengembangan sistem pemantau lab berbasis Arduino terbagi menjadi empat tahap sebagai berikut.
1.        Analisis Kebutuhan
Tahap pertama yang dilakukan adalah studi pustaka dan analisis kebutuhan. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji permasalahan yang ada, dan merancang model sistem yang akan dikembangkan
2.        Perancangan Arsitektur Sistem
Setelah membuat skema yang sekiranya sesuai dengan permasalahan, tahap selanjutnya adalah merancang arsitektur sistem. Perancangan ini terkait dalam hal instalasi sensor-sensor yang akan digunakan, merancang kode program dalam       Arduino,          selanjutnya menghubungkannya pada jaringan intranet, sehingga bisa diakses melalui aplikasi web yang telah dibuat. Adapun blok diagramnya dapat dilihat pada Gambar 2.












Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pemantau Suhu Lab



3.        Uji Coba
Tahap uji coba dilakukan untuk menguji system yang telah dirancang sebelumnya. Dalam hal ini, yang diuji adalah pembacaan suhu termasuk juga kelembaban udara, serta pengiriman informasi dari mikrokontroler ke web server.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil berupa sistem pemantau suhu lab jarak jauh berbasis Arduino. Gambar 3 dan Gambar 4 secara berurutan merupakan skema perangkat keras yang telah dirancang, dan bentuk purwarupanya. Gambar 5 merupakan tampilan web untuk memantau suhu lab,
4.         Implementasi
Tahap terakhir ini merupakan tahap untuk menyebarluaskan sistem yang telah dikembangkan, namun tentunya dengan menyesuaikan kondisi serta kebutuhan yang ada pada saat itu.





yang diikuti Gambar 6 contoh grafik hasil pemantauan suhu.




Gambar 3. Skematik Rangkaian Sistem Pemantau Suhu Lab





Gambar 4. Purwarupa Sistem Pemantau Suhu Lab





Gambar 5. Tampilan Web Sistem Pemantau Suhu Lab









Gambar 6. Grafik Hasil Pemantauan Suhu dan Kelembaban Udara








Dari Gambar 6 terlihat bahwa sistem yang dikembangkan sudah mampu mengukur suhu dan kelembaban ruang lab, dan melaporkannya melalui grafik. Untuk menguji fungsionalitas alat yang telah dibuat, terutama kepekaan sensor DHT-11 dalam membaca suhu dan kelembaban, dilakukan dengan memberikan catu daya 5V dan pemberian panas secara tidak langsung, dan selanjutnya tegangan yang keluar diukur menggunakan voltmeter. Adapun hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengujian Fungsionalitas Sensor DHT-11
No
Suhu
(Celcius)
Tegangan Keluaran
(Volt)
1
35
0.35
2
30
0.30
3
25
0.25
4
40
0.40
5
20
0.20

Dari Tabel 2 terlihat bahwa tegangan keluaran dari sensor DHT-11 akan naik 50mV untuk setiap kenaikan suhu 50 C, begitu juga jika suhu turun 50 C maka tegangan akan turun sebesar 50mV. Hal ini menandakan bahwa sensor DHT-11 berfungsi dengan baik. Sementara berdasarkan kondisi grafik pada Gambar 6, terlihat bahwa hubungan antara suhu dan kelembaban berbanding terbalik. Semakin tinggi suhu udara, maka kelembaban akan rendah, dan begitu juga sebaliknya.

SIMPULAN


Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sistem pemantau suhu lab jarak jauh berbasis Arduino sudah berfungsi sebagaimanamestinya. Adanya sistem ini memudahkan user dalam memantau kondisi suhu dan kelembaban udara di dalam lab. Kedepannya akan sistem ini akan dikembangkan lagi, dengan menambah beberapa jenis sensor, sehingga fungsionalitas sistem menjadi semakin kompleks.




DAFTAR PUSTAKA


Budioko, T. (2016). Sistem monitoring suhu jarak jauh berbasis internet of things menggunakan protokol mqtt. Jurusan Teknik Komputer STIMIK Akakom Yogyakarta.
Burange, A. W., & Misalkar, H. D. (2015). Review of Internet of Things in development of smart cities with data management amp; privacy. In 2015 International Conference on Advances in Computer Engineering and Applications (pp. 189–195). https://doi.org/10.1109/ICACEA.2015. 7164693
Cahyono, G. H. (2016). Internet of Things (Sejarah,          Teknologi        dan Penerapannya). Forum Teknologi, 6(3). Elkhodr, M., Shahrestani, S., & Cheung, H. (2012). A review of mobile location privacy in the Internet of Things. In 2012  Tenth  International  Conference
on ICT and Knowledge Engineering (pp.       266–272).
Gifson, A., & Slamet, S. (2009). Sistem Pemantau Ruang Jarak jauh dengan
Sensor     Passive     Infrared    berbasis Mikrokontroler
AT89S52. TELKOMNIKA
(Telecommunication            Computing Electronics and Control), 7(3), 201-
106.
Junaidi, A. (2015). INTERNET OF THINGS, SEJARAH, TEKNOLOGI DAN PENERAPANNYA. Jurnal
Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
Halimatunnisa, M. (2017). HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMUKEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA(Doctoral dissertation, FKIK UMY).
Keoh, S. L., Kumar, S. S., & Tschofenig, H. (2014). Securing the Internet of Things: A Standardization Perspective. IEEE Internet of Things Journal, 1(3), 265–
275.
https://doi.org/10.1109/JIOT.2014.232 3395
Nugrahanti, M. D. (2014). PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI WONOSEGORO
TAHUN 2014. Skripsi.
Prihatmoko, D. (2016). Penerapan Internet of Things (IoT) Dalam Pembelajaran Di Unisnu Jepara. Jurnal SIMETRIS, 7(2).
Ri, F., Vhqvruv, Z., Uhvrxufh, D. V., Wklv, I., Wkh, L., Suhvhqwv, S., & Sulqflsdo,
V.    (2014).    Security    Review    and Proposed Solution, 384–389.
Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. (2015). Implementasi IoT (Internet of Things) dalam Pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. SMARTICS Journal, 1(1).
Suresh, P., Daniel, J. V, Parthasarathy, V., & Aswathy, R. H. (2014). A state of the


art review on the Internet of Things (IoT) history, technology and fields of deployment. In 2014 International Conference on Science Engineering and Management Research (ICSEMR) (pp.1–8).
Tyas, D. A., & Sumiharto, R. (2013). Purwarupa Sistem Kendali PID: Studi Kasus Kendali Suhu Ruang. IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems), 3(1), 95-
104. Utama, Y. A. K. (2016) . Perbandingan Kualitas Antar Sensor Suhu dengan Menggunakan Arduino Pro Mini. e- Jurnal NARODROID, Vol. 2 No.2. E- ISSN : 2407-7712
Wang, C., Daneshmand, M., Dohler, M., Mao, X., Hu, R. Q., & Wang, H. (2013). Guest Editorial - Special Issue
on Internet of Things (IoT): Architecture, Protocols and Services. IEEE Sensors Journal, 13(10), 3505–
3510.
https://doi.org/10.1109/JSEN.2013.22 74906
Wang, H., Yu, Y., Zhu, P., & Yuan, Q. (2011). Notice of Retraction Cloud computing based on internet of things. In 2011 Second International Conference on Mechanic Automation and Control Engineering (pp. 1106– 1108).
https://doi.org/10.1109/MACE.2011.5 987128

Zhou, Q., & Zhang, J. (2011). Internet of Things and Geography Review and Prospect. In 2011 International Conference on Multimedia and Signal Processing (pp. 47–51)